Coretan kuas, cat minyak, kanvas, serta ide ide liar menawan sudah telah menjadi sahabatnya. Semua telah menjadi rutinitas Vita sejak di bangku sekolah. Biasanya, saat sore menjelang petang ia selalu ada di balkon, sekedar mengisi kanvas kosong dengan segenap perasaannya. Ia menganggap bahwa warna dapat mewakili perasaanya, tetapi entah kenapa ia seolah sudah terpikat dalam hitam dan putih karena ia sudah merasa cukup menitipkan perasaan pada kedua warna tersebut. Tetapi tetap, ia ingin menjadi seorang pelukis yang dapat dikenang, seperti Vincent Van Gogh atau Pablo Picasso, atau mencipta lukisan se-fenomenal Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci. Selalu saja, saat ada acara di balai kota, atau acara kota di tempat lainnya, Vita menjadi penghias acara tersebut, sekedar memajang hasil karyanya di luar acara, secara ilegal. Vita selalu dibantu temannya, Kevin. Vita berharap ia berhasil menunjukan karya karya terbaiknya, namun tanpa ketahuan petugas keamanan acara
source : http://www.usp.nus.edu.sg/giving Alhamdulillah telah datang bulan yang sangat ditunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Alhamdulillah aku telah disampaikan kepada salah satu ajang pencarian amal terbesar tahunan. Alhamdulillah aku baru saja selesai melaksanakan tarawih pertama untuk 1439 H ini. Alhamdulillah aku gak mager buat tulisan ini, semoga maksud baik dapat tersampaikan pada semua yang membaca tulisan ini. Daann alhamdulillah-alhamdulillah lain yang saaangat banyak buat daftar nikmat yang Allah kasih yang mungkin sampai mati pun aku gak bisa menghitungnya. Jadi, kronologinya seperti ini. Aku yang maghribnya ketiduran lantas ketinggalan sholat di masjid ditambah setelahnya yang aku mager sehingga jadwal yang padat dari maghrib ke isya menjadi delay. Akhirnya 6.37 aku putuskan buat beli makan malam dan makan sampai ambil waktu sholat isya. Niat hati menyusul menjadi jamaah masbuk sholat isya, eh ketika datang ke mesjid, MASYAALLAH, sendalnya udah luber kemana-